TIMES KAPUAS, CIANJUR – Angkasa Band, sebuah grup musik rock asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah membuktikan diri sebagai salah satu band daerah yang paling gigih dan berhasil bertahan di panggung musik Indonesia selama dua dekade penuh.
Dibentuk pada 23 November 2004, band ini kini digawangi oleh Ato (vokal), Teguh (gitar), Ovick (bass), Githa (keyboard), dan Obiro Shima (drum). Mereka terkenal dengan lagu-lagu bertema cinta yang dibungkus dengan aransemen rock yang khas.
Karier Angkasa dimulai dari jalur independen (indie), namun popularitas mereka meroket secara tidak terduga.
Karyanya rupanya begitu diminati hingga album indie mereka dibajak dan menyebar luas sampai ke Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Hal ini menjadi indikasi awal betapa kuat daya tarik musik mereka bagi pecinta musik.
Dalam hal ini lebih lanjut kualitas musikalitas Angkasa tidak datang tiba-tiba, melainkan ditempa melalui serangkaian prestasi gemilang sejak awal kemunculan.
Beberapa penghargaan yang pernah mereka raih antara lain Juara Festival Band tingkat SLTA (2004), Juara III Musikalisasi Puisi Se-Jawa Barat (2004), Juara I Pentas Merdeka (2006), dan Juara III Lomba Cipta Lagu Se-Jawa Barat (2007).
"Saya pernah mencapai 3 besar finalis Dreamband untuk kategori vokalis, namun kemudian lebih memilih untuk memfokuskan energinya kembali berkarya bersama Angkasa," kata vokalis Angkasa Ato, dikutip TIMES Indonesia, pada Kamis (27/11/2025).
Band ini mulai mencuri perhatian nasional setelah merilis album perdana mereka 'Jangan Pernah Selingkuh' pada 2008.
Album ini bukan hanya mengukuhkan identitas rock mereka, tetapi juga membawa Angkasa ke panggung utama industri musik Indonesia berkat lirik-lirik emosional yang lekat dengan kisah cinta anak muda.
Pasang Surut Perjalanan
Perjalanan mereka sempat mengalami perubahan formasi. Pada 2 Desember 2012, Anggi, drummer awal mereka, memutuskan undur diri.
Posisinya kemudian digantikan oleh Obiro Shima, yang sebelumnya sering berperan sebagai pemain session untuk Angkasa. Masuknya Obiro memberikan sentuhan segar tanpa mengorbankan karakter musik Angkasa yang sudah menjadi ciri khas.
Titik balik penting lainnya terjadi pada tahun 2018 ketika Angkasa resmi bergabung dengan label musik besar, Nagaswara.
Di bawah label ini, mereka merilis single "Dingin" yang merupakan bagian dari album “Rahasia Terbesar”. Rilisan ini membuktikan bahwa Angkasa tetap mampu beradaptasi, produktif, dan relevan di tengah dinamika persaingan industri musik modern.
Angkasa telah membuktikan diri sebagai band yang solid dan konsisten selama dua dekade, sebuah pencapaian langka bagi band-band daerah. Identitas rock yang kuat yang mereka pegang sejak awal adalah kunci utama yang membuat Angkasa tetap dicintai oleh para pendengarnya.
Dengan perjalanan panjang, prestasi, dan karya yang terus mengalir, Angkasa adalah simbol kesuksesan band asal Cianjur yang berhasil menembus dan bertahan di kancah musik nasional. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Angkasa Band, 20 Tahun Tetap Terbang Tinggi di Industri Musik Indonesia
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Ronny Wicaksono |