https://kapuas.times.co.id/
Sosok

Dynta Nabila, Menyatukan Pesantren, Kampus, dan Kreativitas

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:45
Dynta Nabila: Santri Digital yang Menyatukan Pesantren, Kampus, dan Kreativitas Dynta Nabila Mahtristhasufi mahasiswa asal Jombang saat wisuda Magister Bahasa dan Sastra Arab (BSA) dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan predikat Cumlaude (IPK 3,75). (FOTO: Dok. Pribadi for TIMES Indonesia)

TIMES KAPUAS, JOMBANG – Di tengah derasnya arus era digital, ketika dunia pendidikan kerap terasa berjarak dengan dunia bisnis dan kreativitas, sosok Dynta Nabila Mahtristhasufi hadir sebagai jembatan yang menyatukan semuanya.

Perempuan muda asal Jombang ini baru saja meraih gelar Magister Bahasa dan Sastra Arab (BSA) dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan predikat cumlaude (IPK 3,75). Prestasi in menegaskan bahwa santri pun bisa menjadi pelopor di dunia akademik dan digital.

Namun, Dynta bukan sekadar lulusan berprestasi. Ia adalah santri, akademisi, dan edupreneur visioner yang berhasil memadukan spiritualitas pesantren, intelektualitas kampus, dan kreativitas digital menjadi harmoni yang menginspirasi generasi muda

.Dari Pesantren ke Dunia Akademik

Perjalanan intelektual Dynta dimulai sejak menempuh pendidikan di MAN 1 Jombang, kemudian melanjutkan ke UIN Malang hingga meraih dua gelar sekaligus yakni S1 dan S2 di bidang Bahasa dan Sastra Arab.

Selama kuliah, ia aktif sebagai Host Podcast, Reporter Kampus, dan bahkan Presiden Humaniora TV, membuktikan bahwa dunia sastra tak harus terpaku pada teks, tetapi bisa hidup dalam ruang kreatif dan digital.

Tesisnya yang berjudul “Tasawuf Akhlaqi dalam Kitab ar-Rasa’il karya Jalaluddin Rumi: Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur” memperlihatkan kedalaman pemikiran spiritual sekaligus kepekaannya membaca manusia dan zaman.

“Bagi saya, menulis tentang Rumi adalah cara untuk memahami cinta ilahiyah dan akhlak spiritual dalam konteks modern,” ujar Dynta.

Membangun Jejak Edupreneur dan Kreativitas

Tak berhenti di dunia akademik, Dynta mendirikan DKU Latteshop Training Center (LTC), pusat pelatihan kuliner yang berfokus pada donat, bakery, cake, dan kopi kekinian. Ia menjadikan bisnis ini bukan hanya ruang usaha, tetapi juga tempat belajar bagi anak muda yang ingin memulai langkah di industri kuliner.

Selain itu, Dynta juga aktif sebagai content creator pendidikan dan lifestyle, konsultan digital branding generasi Z, serta Make Up Artist (MUA) dan henna artist. Aktivitasnya menggambarkan sosok perempuan serba bisa yang tidak terjebak pada satu peran.

“Bagi saya, setiap karya adalah cara untuk mendidik. Dunia digital bukan ancaman bagi santri, tapi peluang untuk berdakwah dengan cara baru,” ujarnya penuh keyakinan kepada TIMES Indonesia, Rabu (29/10/2025).

Mengabdi dan Mendidik di Pesantren

Sebagai alumni PP Muhajirin 3 Bahrul Ulum Tambakberas, Dynta memilih jalan pengabdian melalui pendidikan. Ia kini mengajar di dua madrasah unggulan di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum:MA Ilmu Al-Qur’an PP Al Amanah, di bawah bimbingan Dr. KH. Abdul Kholiq Hasan, M.H.I. dan MA Bahrul Ulum Tambakberas, diasuh oleh KH. Abdul Latif Malik, Lc., M.Pd.

Perempuan kelahiran, Jombang 10 Desember 1998 mengampu mata pelajaran Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Public Speaking, dan Muhadatsah, dengan pendekatan pembelajaran yang komunikatif dan aplikatif.

“Tugas saya bukan hanya mengajar bahasa, tapi juga menumbuhkan percaya diri dan karakter santri agar siap menghadapi dunia,” katanya.

Jejak Internasional dan Inspirasi Keluarga

Pada tahun 2021, Dynta terpilih mewakili UIN Malang di Istanbul Youth Summit (IYS) Turki, forum pemuda dunia yang mempertemukannya dengan pemimpin muda dari berbagai negara. Pengalaman ini memperluas wawasan globalnya, tanpa memudarkan akar keislaman dan nilai pesantren yang melekat dalam dirinya.

Kecintaannya pada dunia sastra tak lepas dari darah keluarga. Kakeknya, Drs. Mukhsin Ahmadi, adalah dosen senior Bahasa Indonesia IKIP Malang (kini UM) sekaligus sahabat dekat Cak Nun dan WS Rendra. Dari beliaulah Dynta mewarisi semangat menulis dan berpikir reflektif.

Perempuan Digital yang Menginspirasi

Sebagai bagian dari generasi Z yang tumbuh di antara kitab klasik dan konten kreatif, Dynta membuktikan bahwa santri bisa modern tanpa kehilangan nilai-nilai spiritual. Ia hadir sebagai representasi Muslimah muda yang progresif, berdaya, dan inspiratif.

“Kesuksesan bukan soal seberapa banyak yang kita capai, tapi seberapa besar dampak yang bisa kita berikan,” tutur Dynta dengan senyum tenang.

Kini, di usia yang masih muda, Dynta purti dari Choirul Anwar itu terus menulis, mengajar, berbisnis, dan berkarya. Ia menapaki jalannya dengan visi besar — mendidik generasi digital agar berakhlak, produktif, dan kreatif. Jejak langkahnya adalah cermin dari pesan Rumi yang ia pelajari: “Cahaya tidak datang dari kata-kata, tetapi dari hati yang bekerja dan percaya.” (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kapuas just now

Welcome to TIMES Kapuas

TIMES Kapuas is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.