TIMES KAPUAS, JAKARTA – Langkah Timnas Bola Voli Putri Indonesia di ajang SEA Games 2025 kini sampai pada fase yang paling krusial sekaligus menantang. Di babak semifinal, srikandi merah putih dijadwalkan akan bentrok dengan sang "Ratu Voli ASEAN", Thailand, Minggu (14/12/2025).  Pertemuan ini disebut-sebut banyak pihak sebagai duel yang membandingkan dua kekuatan bak bumi dan langit.

​Thailand, yang mendominasi emas SEA Games selama belasan edisi terakhir tanpa putus, tetap menjadi tembok raksasa yang sulit diruntuhkan. Dengan status mereka sebagai tim kelas dunia yang rutin berlaga di Volleyball Nations League (VNL), kualitas teknik dan kematangan bermain tim Gajah Putih memang berada beberapa tingkat di atas Indonesia.

​Secara statistik dan rekam jejak, Indonesia memang tidak diunggulkan. Namun, dalam olahraga, tidak ada yang tidak mungkin sebelum peluit akhir ditiup. Skuad asuhan Marcos Sugiyama kali ini membawa semangat baru dengan kombinasi pemain senior dan bakat-bakat muda yang mulai menunjukkan taringnya di fase grup.

​Meski kesenjangan kualitas terlihat nyata di atas kertas, Indonesia datang dengan modal mentalitas "nothing to lose" untuk mencoba menggoyang dominasi lawan.

​Pelatih kepala timnas voli putri Indonesia asal Jepang, Marcos Sugiyama, menyadari sepenuhnya tantangan berat yang dihadapi anak asuhnya. Ia tidak menampik bahwa Thailand adalah standar tertinggi voli di Asia Tenggara saat ini.

​"Kami harus jujur, Thailand berada di level yang sangat berbeda. Mereka memiliki sistem permainan yang sudah matang dan kecepatan yang luar biasa. Jika dibandingkan, jarak kami memang cukup jauh," ujar Marcos Sugiyama yang dilansir laman resmi PBVSI,  usai bertanding melawan Vietnam Jumat (12/12/2025).

​Namun, Sugiyama menegaskan bahwa dirinya tidak ingin Megawati Hangestri dan kawan-kawan menyerah sebelum bertanding.
​"Tugas kami bukan untuk takut, tapi untuk memberikan perlawanan yang disiplin. Saya meminta para pemain untuk fokus pada receive dan meminimalisir kesalahan sendiri. Kami akan berjuang untuk setiap poin, karena di lapangan, semangat juang bisa menutupi banyak celah teknis," tambahnya.

​Pertandingan semifinal ini akan menjadi ujian sejauh mana progres pembinaan voli putri Indonesia di bawah tangan dingin Sugiyama. Apakah Indonesia mampu memberikan kejutan dengan mematahkan ritme permainan cepat Thailand, ataukah dominasi sang juara bertahan masih terlalu tangguh untuk dibendung?

Dukungan publik tanah air diharapkan menjadi suntikan energi tambahan bagi Timnas dalam melakoni laga yang diprediksi akan berlangsung sengit di Indoor Stadium Huamark Thailand. (*)